Social Icons

15 July 2008

Pengendalian Terpadu Nyamuk Demam Berdarah

ARDA BLOGGING SUCCESS:
| Blogging Success | Wisdom Business | Quantum Writers | Inspiring Intelligence | Mosquito & Public Health | Getting Rich | Writers Success | Sprituality Health | Farmakologi | Sanitary | Physiology | House Keeping | Pollution News | Photografy|

Pengendalian Terpadu Nyamuk Demam Berdarah
Oleh ARDA DINATA
Email: arda.dinata@gmail.com

MEMASUKI musim hujan, demam berdarah dengue (DBD) kembali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Lebih-lebih bila kondisi cuaca yang berubah-ubah, sehari hujan, besoknya panas menyengat, dan kemudian hari berikutnya hujan lagi. Kondisi tersebut sangat potensial untuk berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, sang vektor penyebar DBD.
Sedikitnya 197 warga Jawa Barat meninggal dunia akibat DBD selama Januari-Oktober 2005 atau hampir 20 orang meninggal setiap bulannya (Pikiran Rakyat, 19/10),.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Jabar, warga terbanyak yang meninggal akibat DBD adalah warga Kota Bandung sebanyak 25 orang (data Dinkes Kota Bandung, malahan menyebutkan 27 orang). Sementara warga Kab. Cirebon sebanyak 21 orang dan Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kab. Bogor masing-masing 20 orang.

Mematikan

Demam berdarah termasuk penyakit yang sudah sohor karena terjadi hampir tiap tahun dan memakan korban. Perlu diingat, penyakit ini tak kurang mematikan bila dibanding SARS atau malaria. Demam berdarah terjadi setiap tahun pascamusim hujan dan terjadi di daerah perkotaan (baca: dominannya). Penyebabnya, tak lain virus yang menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk pengelana di siang hari dan istirahat di malam hari ini memiliki bentuk tubuh kecil dan bercak-bercak hitam putih.

Nyamuk Aedes aegypti bersifat anthropophilic, walaupun mungkin akan mengisap darah hewan berdarah panas lain yang ada. Sebagai spesies yang aktif di siang hari, nyamuk betina mempunyai dua waktu aktivitas menggigit, yaitu beberapa jam di pagi hari dan beberapa jam sebelum gelap. Puncak aktivitas menggigit bergantung pada lokasi dan musim. Apabila pada waktu mengisap darah terganggu, Aedes aegypti dapat mengisap darah lebih dari satu orang. Jadi, wajar saja apabila beberapa anggota dari satu keluarga yang sama terjangkit penyakit dalam waktu 24 jam, mereka dapat terinfeksi oleh nyamuk yang sama. Pada umumnya Aedes aegypti tidak menggigit di malam hari, namun mungkin menggigit dalam ruangan yang terang di malam hari.

Sebanyak 100 ekor telur yang dihasilkannya, akan menjadi pasukan baru yang siap menyebarkan wabah demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat dia mengisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia). Virus dari pengidap demam berdarah akan berkembang di tubuh nyamuk selama 8 – 10 hari (inkubasi ekstrinsik). Virus berkembang menjadi banyak dan masuk kelenjar nyamuk. Kelak ludah yang mengandung virus akan menulari manusia lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 3 – 14 hari (rata-rata selama 4 – 6 hari), timbul gejala awal penyakit secara mendadak.

Viraemia biasanya muncul pada saat atau persis sebelum gejala awal penyakit tampak dan berlangsung selama kurang lebih 5 hari setelah dimulainya penyakit. Saat-saat tersebut merupakan masa kritis di mana penderita dalam masa infektif untuk vektor nyamuk yang berperan dalam siklus penularan. Penderita tidak terlindung terhadap kemungkinan digigit nyamuk.

Virus hanya dapat hidup pada sel yang hidup sehingga ketika virus masuk ke dalam tubuh manusia, ia akan bersaing dengan sel manusia terutama untuk keperluan protein. Persaingan ini sangat bergantung pada daya tahan tubuh manusia. Gejala inilah yang menyebabkan terjadinya demam tinggi.

Demam tiba-tiba

Demam berdarah atau dengue fever akibat dari virus dengue yang memiliki empat jenis virus yaitu serotipe 1, 2, 3, dan 4. Nama lain dari penyakit demam berdarah adalah demam nyeri tulang, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Dengue Shock Syndrome (DSS). Bentuk virusnya bulat berdiameter 40 – 50 nm dikelilingi duri. Pembawa virus bisa di tubuh manusia, primata, mamalia lain, dan burung.

Pengidap demam berdarah dapat diketahui dari panas yang tiba-tiba meninggi selama 2 – 7 hari, suhu tubuh mencapai 38 derajat C, nyeri ulu hati karena terjadinya pembengkakan atau hepatomegali (pada perut kanan atas), pendarahan spontan bisa berupa bintik-bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi berdarah, dan yang lebih parah lagi dapat disertai muntah darah, melena. Pada keadaan yang berat, dapat terjadi syok yang ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat, serta turunnya tekanan darah, kulit dapat teraba dingin dan lembab, terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki, penderita tampak gelisah dan mulut kelihatan kebiruan.

Tahap kritis penyakit adalah ketika masa penurunan suhu (defervescence). Munculnya trombositopenia dengan disertai hemokosentrasi terjadi sebelum suhu tubuh turun dan atau mulainya masa syok.

Lantas, uji serologis di laboratorium berupa kadar trombosit yang menurun di bawah angka normal 150.000 – 450.000 dan kenaikan kekentalan darah. Kurangnya trombosit yang berfungsi mempercepat pembekuan darah inilah yang menyebabkan terjadinya pendarahan di mana-mana.

Selain pemeriksaan kadar hematokrit dan trombosit berkala, ada serangkaian pemeriksaan yang harus pula dilakukan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Pemeriksaan meliputi serum elektrolit dan gas darah, jumlah trombosit, waktu protombin, waktu tromboplastin parsial dan waktu trombin, serta uji fungsi hati yaitu serum aspartat aminotransferase (sebelumnya dikenal sebagai serum glutamic oxaloacetic transaminase = SGOT), serum alanine aminotransferase (sebelumnya dikenal sebagai serum glutamic pyruvic transaminase = SGPT) dan serum protein.

Banyak minum

Pada penderita demam berdarah dapat dilakukan pertolongan pertama yaitu dengan cara minum sebanyak-banyaknya. Hal itu sangat membantu mengatasi rembesan cairan darah yang menyebabkan kekentalan darah di dalam pembuluh nadi meningkat. Air minum dapat berupa air bening, teh, susu, atau oralit. Bahkan jus buah-buahan cukup membantu penggantian cairan tubuh. Dan keuntungan lain adalah kandungan vitamin untuk turut menjaga kebutuhan gizi pasien. Dalam beberapa hari saja, keadaan penderita penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kematian. Sungguh mengerikan memang, hanya karena seekor nyamuk yang menjadi “vampire mini” bisa mematikan manusia.

Oleh sebab itu, upaya pencegahan wabah DBD harus terus dilakukan secara berkesinambungan, baik dari masyarakat sendiri maupun pemerintah. Masa-masa rawan yaitu pascamusim hujan perlu diwaspadai dengan meningkatkan kebersihan lingkungan. Genangan air yang menjadi habitat pembiakan nyamuk sedapat mungkin dimusnahkan. Sedangkan tempat-tempat air ditutup rapat-rapat. Upaya lain menggunakan kelambu saat tidur, obat oles untuk mengusir serangan nyamuk. Ingat, 3 M ( membersihkan, menutup, mengubur).

Pengendalian nyamuk

Pengendalian adalah suatu usaha untuk mengekang suatu hal dengan pengaturan sumber daya, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan cara membandingkan antara usaha dengan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian vektor adalah menurunkan kepadatan vektor pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan. Cara pengendalian DBD yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penularnya, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi belum ada. Pada dasarnya pengendalian vektor DBD dapat dilakukan dengan 4 cara.

Pertama, pengendalian lingkungan. Langkahnya terdiri dari pengendalian terhadap nyamuk dewasa dan pradewasa. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan ini adalah mengusahakan agar kondisi lingkungan tidak/kurang disenangi oleh nyamuk sehingga umur nyamuk berkurang dan tidak mempunyai kesempatan untuk menularkan penyakit atau mengusahakan agar untuk nyamuk dan manusia berkurang. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara menambah pencahayaan ruangan dalam rumah, lubang ventilasi, mengurangi tanaman perdu, tidak membiasakan menggantungkan pakaian di kamar serta memasang kawat kasa.

Pengendalian terhadap nyamuk pradewasa. Pengelolaan lingkungan tempat perindukan ini adalah usaha untuk menghalangi nyamuk meletakkan telurnya atau menghalangi proses perkembangbiakan nyamuk.

Kedua, pengendalian secara biologis. Yakni berupa intervensi yang dilakukan dengan memanfaatkan musuh-musuh (predator) nyamuk yang ada di alam seperti ikan kepala timah dan goppy.

Ketiga, pengendalian secara kimia. Yakni berupa pengendalian vektor dengan bahan kimia, baik bahan kimia sebagai racun, sebagai bahan penghambat pertumbuhan ataupun sebagai hormon. Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian vektor harus mempertimbangkan kerentanan terhadap pestisida yang digunakan, bisa diterima masyarakat, aman terhadap manusia dan organisme lainnya, stabilitas dan aktivitas pestisida, dan keahlian petugas dalam penggunaan pestisida.

Keempat, pengendalian terpadu. Langkah ini tidak lain merupakan aplikasi dari ketiga cara yang dilakukan secara tepat/terpadu dan kerja sama lintas program maupun lintas sektoral dan peran serta masyarakat.***

Arda Dinata, AMKL.
Staf Loka Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Ciamis, Balitbang Kesehatan Depkes.

Tulisan ini dimuat di HU Pikiran Rakyat, Bandung edisi: 17 November 2005.


MyBlog ARDA DINATA:
Dunia Kesehatan Lingkungan: http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup: http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses: http://ardapenulis.blogspot.com

No comments:

Post a Comment


BLOG IS MY SALESMAN ARDA DINATA:
ARDA BLOGGING SUCCESS:
| PULSA KEKAYAAN GRATIS | Arda News Success | Blogging Success | Wisdom Business | Quantum Writers | Inspiring Intelligence | Mosquito & Public Health | Getting Rich | Writers Success | Sprituality Health | Farmakologi | Sanitary | Physiology | House Keeping | Pollution News | Photografy|


| ARDA EKLIPING INDONESIA | Cara Menjadi Kaya | Dunia Kesehatan Spritual | Dunia Pustaka dan Referensi | Dunia Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang | Dunia Kesehatan Lingkungan | ALIFIA E-Clipping and Reviewing | Reuse News Indonesia | ARDA Reseller News | Rahasia Penulis Sukses | Reseller News Indonesia |

MENU ARDA EKLIPING INDONESIA:
| BERANDA KLIPING | KLIP IPTEK | KLIP PSIKOLOGI | KLIP WANITA | KLIP KELUARGA | KLIP ANAK CERDAS | KLIP BELIA & REMAJA | KLIP GURU & PENDIDIKAN | KLIP HIKMAH & RENUNGAN |

MENU HIDUP SEHAT DAN KAYA:
| Dunia Spritual dan Kesehatan | Rahasia Menjadi Kaya | Dunia Reseller | Reuse News | Pustaka Bisnis |

MENU ARDA PENULIS SUKSES:
| Inspirasi Penulis | Rahasia Penulis | Media Penulis | Sosok Penulis | Pustaka Penulis |

MENU AKADEMI PEMBERANTASAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG:
| Dunia P2B2 | Dunia NYAMUK | Dunia LALAT | Dunia TIKUS | Dunia KECOA | Pustaka P2B2 |

MENU AKADEMI KESEHATAN LINGKUNGAN:
| Inspirasi ARDA | Dasar KESLING | P.Sampah | Tinja & Aair Limbah | Binatang Pengganggu | Rumah & Pemukiman Sehat | Pencemaran Lingkungan Fisik | HYPERKES | Hygiene Sanitasi Makanan | Sanitasi Tempat Umum | Air Bersih | Pustaka Kesehatan |

MENU MIQRA INDONESIA:
| Home Inspirasi | Opini | Optimis | Sehat-Healthy | Keluarga-Family Life | Spirit-Enthusiasm | Ibroh-Wisdom | Jurnalistik | Lingkungan-Environment | Business | BooK | PROFIL | Jurnal MIQRAINDO | Reseller News Indonesia |

DAFTAR KORAN-MAJALAH INDONESIA:
| Pikiran Rakyat | KOMPAS | Galamedia | Republika | Koran Sindo | Bisnis Indonesia | Sinar Harapan | Suara Pembaruan | Suara Karya | Suara Merdeka | Solo Pos | Jawa Pos | The Jakarta Post | Koran Tempo | Media Indonesia | Banjarmasin Post | Waspada | Suara Indonesia Baru | Batam Pos | Serambi Indonesia | Sriwijaya Post | Kedaulatan Rakyat | Pontianak POS | Harian Fajar | Harian Bernas | Bangka Post | Harian Surya | Metro Banjar | Pos Kupang | Serambi Indonesia | Kontan | Majalah Gamma | Majalah Gatra | Majalah Angkasa | Majalah Intisari | Majalah Info Komputer | Majalah Bobo | Majalah Ummi | Majalah Sabili | Majalah Parentsguide | Majalah Suara Muhammadiyah | Majalah Amanah | Majalah Tabligh | Majalah Insight |Majalah Annida | Majalah Network Business | Tabloid PC+ | Majalah Komputer Easy | Tabloid NOVA |Loka Litbang P2B2 Ciamis |


MIQRA INDONESIA GROUP
Kantor Pusat
: Jl. Raya Panganadaran Km.3 Pangandaran Ciamis 46396
Telp. (0265) 630058
Copyright © 2006-2010, Miqra Indonesia,
Email : miqra_indo@yahoo.co.id
Homepage : http://www.miqra.blogspot.com/
Design by Arda Dinata,
Wong Tempel Kulon - Kec. Lelea - Kab. Indramayu - Indonesia